Tidak Bisa Mengendalikan Emosi, Richie Belajar Sabar Lewat Pengorbanan Tuhan Yesus
Sumber: Jawaban.com

Family / 17 July 2024

Kalangan Sendiri

Tidak Bisa Mengendalikan Emosi, Richie Belajar Sabar Lewat Pengorbanan Tuhan Yesus

Lidya Dwi Apriliani Official Writer
664

Richie (11 tahun) merupakan anak sulung dari dua bersaudara. Sejak kecil, ia tidak bisa mengendalikan emosinya. Ketika teman-temannya sedikit menggangu saat mereka bermain, Richie akan membentak teman-temannya.  

Kebiasaan ini juga sering ia lakukan di rumahnya, beberapa kali Richie membentak dan berkata kasar kepada adik kandungnya yang masih kecil. Hal itu ia lakukan karena adiknya sering menggangu saat Richie sedang belajar.  

Tidak hanya dengan teman-teman sebayanya, ia pernah berbicara dengan keras kepada tutor School of Life hanya karena lupa diabsen. Meski demikian, para tutor di School of Life selalu mendidiknya dengan penuh kasih. Setiap pulang dari School of Life, Richie selalu didoakan oleh tutornya. 

BACA JUGA : Malas Beribadah Karena Malu, Ana Menumbuhkan Imannya Lewat Kegiatan Ini 

Meskipun begitu, Richie termasuk anak yang rajin datang dan belajar di sanggar belajar School of Life GKMI Ekaristi. Banyak pembelajaran akademik dan non-akademik yang Richi pelajari lewat sanggar belajar ini. Hingga suatu saat para tutor disana melihat perubahan yang cukup signifikan. Ia terlihat lebih sabar dan bisa mengendalikan emosinya, terutama saat bermain dengan teman-temannya. 

Perubahan besar dalam diri Richie terjadi setelah ia melihat cerita Superbook tentang kasih terbesar Tuhan Yesus. Dalam kisah tersebut, Tuhan Yesus dengan sabar mengendalikan diri-Nya dan tidak membalas orang-orang yang menyalibkan-Nya, meskipun Ia adalah Allah yang berkuasa. Richie terharu melihat pengorbanan Tuhan Yesus yang begitu besar dalam mengampuni orang-orang berdosa. Richie bertekad untuk menjadi anak yang baik dan tidak gampang marah, mengikuti teladan Tuhan Yesus. 

BACA JUGA : Rasa Sedih dan Takut yang Ada Pada Juan Menumbuhkan Iman Juan

“Aku lihat pengorbanan Tuhan Yesus yang luar biasa. Dari video itu, aku lihat gimana Tuhan Yesus yang sabar banget waktu disiksa sama orang jahat, jadi aku mau belajar sabar seperti Tuhan Yesus...” ujar Richie saat ditanyai apa yang membuatnya berubah.  

Pengorbanan Tuhan Yesus mati di kayu salib Richi saksikan lewat tayangan kisah Superbook yang ia dan teman-temannya tonton di sanggar belajar. Dari apa yang Richie lihat dan pahami, membuatnya spontan punya keinginan untuk berubah menjadi anak yang bisa mengendalikan emosinya.  

Bahkan saat kegiatan Sekolah Alkitab Liburan minggu lalu, Richie diberi tugas menuliskan dosa-dosa yang sudah ia tinggalkan. Ia menulis dosa marah dan berkata-kata kasar. Puji Tuhan, Richie semakin berubah menjadi pribadi yang lebih baik dan bisa menjadi teladan bagi adik serta teman-temannya. 

Beri dukungan Anda pada pemuridan Superbook yang dilakukan oleh CBN dalam menyampaikan injil kepada anak-anak dengan cara yang lebih sesuai dengan kehidupan mereka. Klik tombol di bawah ini dan jadilah berkat bagi mereka! 

 

DONASI SEKARANG!

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami